PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG CARA BERKOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN YANG MENGALAMI KECEMASAN KARENA GAGAL JANTUNG DI RSU IPI 2020
Keywords:
Pengetahuan Perawat, Cara Berkomunikasi Terapeutik, Kecemasan, Gagal JantungAbstract
Didalam pelaksanaan pelayanan kesehatan pada pasien di rumah sakit memerlukan sebuah pedoman sebagai acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien, memperpendek lama hari rawat dan menghemat biaya perawatan. Ruang lingkup pelayanan rumah sakit meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, penyelenggaraan makanan serta penelitian dan pengembang. Salah satu kegiatan yang dilakukan pada pelayanan pasien gagal jantung rawat inap yaitu melakukan konseling/edukasi cara berkomunikasi teraupetik yang bertujuan untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam mengenai dan mengatasi masalah penyakitnya sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya. Komunikasi terapeutik memegang peranan penting dalam membantu pasien memecahkan masalahnya yang dihadapi. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Pada dasarnya komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan yaitu penyembuhan pasien, dimana perawat yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Dalam proses menyampaikan edukasi diperlukan media yang edukatif dalam penyampaian pesan agar dapat diterima dan diserap dengan baik. (10 pt). Tujuan PkM Secara umum adalah : Untuk meningkatkan pengetahuan Perawat Tentang Cara Berkomunikasi Teraupetik yang mengalami kecemasan pada pasien gagal jantung di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
References
Ahmad. 2009. Evaluasi Diri dan Hambatan Dalam Komunikasi. hal 1-4. dikutip tanggal 3 juni 2010 pukul 14.45 WIB. dari http://www. Scribd.com/doc/222940144/tgs-sp-kom-kep
Ali, H. Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika Gaffar, La Ode. 2002. Pengantar Keperawatan professional. Jakarta: EGC
Hendra. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. hal 1-3. dikutip tanggal 22 Mei 2010. dari http: //wordpress.com/2009/04/19/pengetahuan-dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Ircham, Machfoedz. 2009. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya
Isgianto, Awal. 2009. Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non-Eksperimental.
Jogjakarta: MITRA CENDIKIA
Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan. Yogyakarta: EGC Notoadmotjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Notoadmotjo. 2003. Promosi Kesehatan dan Ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Notoadmotjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoadmotjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Notoadmotjo. 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan dan Analisa Data Kesehatan. Yogyakarta: Jaza Media
Saryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. Jogjakarta: MITRA CENDIKIA
Suryani. 2006. Komunikasi Terapeutik Teori dan Praktek. Jakarta: EGC